Goon dan Eryn dipertemukan lewat foto. Sekian bertahun-tahun
menikah tak mempunyai buah hati. Usia Goon yang mencapai lima puluh tahun dan
Eryn mendekati empat puluh tahun. Mereka berulang kali ke dokter sekadar check up.
Eryn memungut seorang bocah perempuan yang berusia tak lebih
dari setahun. Setelah berbincang dengan suaminya, membuka pikirannya yang tak
hendak memungut anak dari orang lain.
Yong, adik ipar Eryn, senantiasa pagi-pagi sebelum berangkat
bekerja dia membawa anak kecil itu pergi beli sarapan pagi dengan kendaraan
motor. Kemanapun Yong pergi bawa kendaraan roda dua Vivin selalu ingin ikut.
Pergi kerja, ambil air minum, beli makanan malam. Yong turuti keinginan bocah
itu dengan keliling rumah sebentar. Lalu Vivin-nama anak kecil itu- turun
dengan senang. Ia tak meronta merengek-rengek meminta pergi lagi kemanapun Yong
pergi.
Tak seperti anak kecil umumnya.
Memakai senjata tangis keras yang meluluhkan hati seseorang.
Vivin beranjak besar.
Ibunya melihat sudah tiba anaknya belajar. Maka ia belikan
buku tulis, peralatan belajar untuk Vivin.
Suatu pagi ayah Vivin memarahinya. Gara-gara ulahnya yang
mencoret-coret di dinding. Memacu ayahnya naik darah.
Katanya, “Sudah berapa kali aku kasih tahu kamu. Jangan
coret-coret di situ!” bersuara kencang dari biasanya. Ia sakit gondok. Suami
Eryn mudah marah.
Vivin pun menangis layaknya seorang anak yang seketika
dimarahi oleh ayahnya.
***
Suatu ketika Eryn duduk di depan Yong. Dia asyik menonton
drama Korea. Yong perhatikan kepala bagian belakang Eryn. Eryn mengintip Yong
sedang menatapnya di layar hitam TV di depan Eryn.
Ibu Pengganti
Di luar sana banyak yang menginginkan anak dalam
keluarga.
Ini kisah nyata.
Sebuah negeri maju, kaya, dan modern. Sepasang suami istri
dari warga itu mencari seseorang yang bisa melahirkan seorang anak untuk
keluarga menengah ini. Hari itu pun datang dengan dilahirkannya dua orang anak
kembar.
Satu laki-laki. Satu perempuan.
Sayang bayi laki-laki itu lahir dalam keadaan tidak baik. Ia
diketahui oleh dokter, bayi itu mengalami gangguan.
Jadi ibu yang melahirkan bayi itu menjaganya. Keluarga itu
tak mengambil alih bayi laki-laki itu.
Ibu yang melahirkan bayi laki-laki adalah seorang ibu
pengganti. Ia yang melahirkan bayi itu.
Daniel. Namanya.
Dia putih, tampan. Bayi mungil yang mengikuti garis keturunan
dari pihak ayahnya.
Ibu pengganti
itu mengendongnya ke atas. Daniel sungguh menyukai bila ia terangkat ke atas
udara. Tertawa girang.
Dia tampak
jauh lebih menggemaskan dari apa yang telah dia derita sekarang.
Ibu pengganti itu akan menggunakan uang untuk membiayai
kebutuhan berobat bayinya. Meski ia rela menjadi ibu pengganti hanya demi
memenuhi kebutuhan keluarganya sendiri.
No comments:
Post a Comment