“Kak, mana baju yang...” Gellyta menoleh, “Kakak...”
Bahu Gee
menunduk lesu bagaikan padi merunduk. Matanya menatap seseorang di refleksi
kaca. Tapi tak fokus.
“Woi,
ibuuuu!”
Gee
terperanjat. “Ogah dipanggil ibu. Kamu panggil aku Ibu atau Bu. Jangan ingatkan
aku pada dia. Sebel!”
Tomi sering
kali mengajak Gee bercandaan dengan memanggilnya ibu, kakak ketika ia berada di
counter menyodori orderan.
“Aku harus
panggil apa, Mbah, Po Po?”